spider

ANDRIANFALZYAH.BLOGSPOT . GUE BLOG KREATIV DAN INOVATIV

Senin, 13 Mei 2013

Menangkal Santet Dengan Hukum Fisika


Sebagai seorang muslim, tidaklah kita memandang sesuatu melainkan dengan kaca mata syariat, terlebih dalam perkara-perkara gaibseperti santet yang menjadi perbincangan saat ini.
Sebagian ulama mengatakan bahwa santet adalah benar-benar terjadi riil’, dan memiliki hakikat. Artinya, santet memiliki pengaruh yang benar-benar terjadi dan dirasakan oleh orang yang terkena santet.
Ibnul Qudamah rahimahullah mengatakanSantet adalah jampi atau mantra yang memberikan pengaruh baik secara zahir maupun batin, semisal membuat orang lain menjadi sakit, atau bahkan membunuhnya, memisahkan pasangan suami istri, atau membuat istri orang lain mencintai dirinya.
Namun ada ulama lain yang menjelaskan bahwa santet hanyalah pengelabuan dan tipuan mata semata, tanpa ada hakikatnya. Sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakr Ar Rozi, Santet adalah segala sesuatu yang sebabnya samar dan bersifat mengelabui, tanpa adanya hakikat, dan terjadi sebagaimana muslihat dan tipu daya semata.
Sebagaimana yang disinggung di depan bahwa terdapat persilangan pendapat tentang kebenaran hakikat santet. ‘Apakah sihir hakiki?’ ‘Apakah orang yang terkena sihir benar-benar merasakan pengaruhnya?’ ‘Ataukah sihir hanya sebatas tipuan mata dan tipu muslihat semata?’
Adapun ahli sunnah wal jama’ah meyakini bahwa mungkin saja ada orang yang bisa terbang di angkasa, bisa mengubah manusia menjadi keledai, atau sebaliknya. Akan tetapi meskipun demikian ahli sunnah meyakini bahwa segala kejadian tersebut atas izin dan takdir dari Allah. Sebagaimana dalam firman AllahTa’ala yang artinya, “Dan mereka itu (para tukang sihir) tidak akan memberikan bahaya kepada seorang pun melainkan dengan izin dari Allah” (QS. Al Baqarah : 102)
Menurut ulama ahli sunnah wal jama’ah, sihir itu memang ada dan memiliki hakikat, dan Allah Maha Menciptakan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya, keyakinan yang demikian ini berbeda dengan keyakinan kelompok Mu’tazilah yang menolak adanya santet.
Inilah keyakinan yang benar, insya Allah. Banyak sekali kejadian, baik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun masa-masa setelahnya yang menunjukkan secara kasat mata bahwa santet memiliki hakikat dan pengaruh. Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disantet oleh Lubaid bin Al A’shom Al Yahudi hingga beliau jatuh sakit? Kemudian karena itu Allah ta’ala menurunkan surat al Falaq dan surat An Naas (al mu’awidaztain) sebagai obat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa santet memiliki hakikat dan pengaruh terhadap orang yang terkena santet.



Untuk lebih jelasnya, simak ciri orang yang disebut-sebut terkena santet berikut ini:
 1. Sakit tiba-tiba
Santet akan membuat korbannya mengalami sakit yang datang secara tiba-tiba. Namun saat diperiksa secara medis, penyakitnya tidak terdeteksi. Korban akan terus merasakan sakit disekujur tubuhnya meski tim dokter tidak menemukan tanda-tanda adanya penyakit.
 2. Terkena penyakit aneh
Orang yang terkena santet biasanya akan mengalami sakit yang diakibatkan oleh penyakit aneh. Biasanya dalam tubuh korban akan muncul benda asing seperti, paku, kawat, atau rambut. Anehnya, korban tidak mengetahui dari mana benda asing tersebut masuk. 
3. Mendengar suara aneh 
Korban santet akan mendengar bisikan atau suara-suara aneh yang berulang secara terus menerus di waktu tertentu. Anehnya, orang lain tidak bisa mendengar suara tersebut. Korban santet juga akan mencium bau aneh, dan hanya dia saja yang bisa merasakannya.
 4. Mendadak hilang ingatan 
Orang yang terkena santet akan mengalami hilang ingatan yang terjadi secara mendadak. Akibatnya, dia akan melakukan hal aneh seperti orang stres. Orang yang terkena santet ini juga akan meminta makanan yang aneh-aneh.
 5. Mengalami perubahan fisik 
Orang yang disantet biasanya akan mengalami perubahan fisik yang aneh. Biasanya tubuh korban akan mengalami luka bakar, bengkak, atau keluar darah. Keanehan tersebut terjadi dalam waktu yang singkat dan sudah dipastikan bukan karena penyakit.
Santet, teluh, sihir atau apapun namanya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang, berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai kematian.

Berbagai penyelidikan pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan.



Jika para agamawan memakai rujukan dalil-dalil kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini.

Penyelidikan yang menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang sifatnya ilmiah, mulai dari mencari kasus-kasus santet, tipe-tipe santet, gejala, akibat dan sebagainya.

Lalu kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan / pendapat yang mengemuka adalah santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan, dan lainnya, bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi.

Nah, santet dan mahluk halus itu ternyata energi yang bermuatan (-). Bumipun ternyata memiliki muatan (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak senama justru akan tarik menarik. Rumusnya :

F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak

Nah karena demit alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan (-) makanya para demit itu tidaklah menyentuh bumi.

Orang tua jaman dulu juga sering mengingatkan jika bicara dengan orang yang tidak dikenal pada malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak. Jika tidak, maka ia berarti golongan mahluk halus.

Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan (-), maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini.

Disini kita tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah banyak dibahas tapi kita akan mencoba menawarkan alternatif lainnya yang bisa bersifat “standalone” (untuk non muslim) maupun digabungkan dengan zikir (untuk muslim).

Beberapa Metodenya :

1. Tidurlah di lantai yang langsung menyentuh bumi.


Boleh gunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 Cm. Dengan tidur di lantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.


2. Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-).


Mahluk halus, jin, santet, dll akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Tapi kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat.

Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.


3. Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-).


Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll.

Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi) dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+)

Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu, dll maka phohon sejenis ini tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat tinggal.

Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+) dan mahluk halus (-) sesuai hukum  Coulomb.Rumusnya :


F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = muatan
R = jarak

Terlepas dari berhasil atau tidaknya cara-cara di atas, semuanya pasti akan kembali bergantung pada Kekuasaan Tuhan Sang Pencipta.

Cara yang paling ampuh untuk menangkal segala hal buruk yang ada di sekeliling kita adalah tetap berserah dan mendekatkan diri kepada-Nya sembari mengharapkan perlindungan-Nya.



RUMUS-RUMUS DASAR ELEKTRIKAL (ARUS LISTRIK)



Arus Listrik
1. Arus pada Daya Nyata (P)
Line to netral/ 1 fasa
I =     P / (V x Cos Ø)
Line to line/ 3 fasa
I =    p / (√3 x V x Cos Ø)

2. Arus pada Daya Semu (S)
Line to netral/ 1 fasa
I =    S / V
Line to line/ 3 fasa
I =   S / (√3 x V)

3. Arus pada Daya Reaktif (Q)
Line to Netral / 1 fasa
I =    Q / (V x Sin Ø)
Line to line / 3 fasa
I =   Q / (√3 x V x Sin Ø)
Ket :
I           =  Arus (Ampere)
P          =  Daya Nyata (Watt)
S          =  Daya Semu (VA)
Q          =  Daya Reaktif (VAR)
V          =  Tegangan (Volt)
Cos φ   =  Faktor daya
Sin φ    =  Faktor daya

Arus Nominal
Untuk menentukan kemampuan hantar arus suatu penghantar yang mensuplai peralatan listrik, terlebih dahulu harus diketahui  besarnya arus nominal dari peralatan tersebut, yang biasanya arus nominal sudah tertera pada name plate pada peralatan tersebut. Jika tidak tertera pada name plate-nya maka kemampuan hantar arus dari suatu penghantar dapat dicari dengan rumus dibawah ini, rumus ini digunakan untuk menentukan arus nominal dari peralatan yang digunakan sistem tiga fasa :
I =    P / (√3 x V x Cos Ø)
Ket :
I =  Arus peralatan (Ampere)
P =  Daya masukan peralatan (Watt)
V =  Tegangan (Volt)
Cos φ =  Faktor daya

Arus Hubung-singkat Kejut
Arus Hubung-singkat dapat merusak instalasi karena:
Pengaruh Termis, Kalau arus hubung-singkatnya berlangsung terlalu lama, kabel-kabelnya akan menjadi terlalu panas, sehingga isolasinya menjadi rusak.
Pengaruh Dinamis, Arus Hubung-singkat kejut dapat merusak instalasi karena gaya-gaya elektro-dinamis yang ditimbulkan. Arus hubung-singkat kejut ini hanya berlangsung singkat sekali.
Arus Hubung-singkat Kejut Pada Beban L-L
Ls – b = k x (100 / Ub) x ln x √2
Arus Hubung-singkat Kejut Pada Jaringan L-L
Ls – j = k x (100 / (Ub + Uj)) x ln x √2
Ket :
Is-b       = Arus hubung-singkat pada beban (Ampere)
Is-j        = Arus hubung-singkat pada jaringan (Ampere)
In          = Nilai efektif arus beban nominalnya (Ampere)
k           = Faktor kejut; untuk suatu instalasi, faktor ini dapat ditentukan secara eksperimental.
Ub        = Rugi tegangan dalam generator atau transformator (Beban) pada arus beban nominal dinyatakan sebagai persentase dari tegangan terminal terbuka nominalnya (%).
Uj         = Rugi tegangan pada arus beban nominal di bagian jaringan yang dihubungkan singkat, dinyatakan sebagai persentase dari tegangan terminal terbuka nominal dari generator atau transformator (%).

Sistim kerja AC (Air Conditioner)


Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja ac sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman.
Udara dingin yang berasal dari AC tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor AC, kondensor, orifice tube, katup ekspansi, dan evaporator.
Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor;
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube;
Evaporator adalah Refrigent yang menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit
Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi;
Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin;
Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif.
Untuk mensosialisasikan program Perlindungan Lapisan Ozon (PLO);  pengetahuan tentang Bahan Perusak Ozon (BPO) yang beredar, diperdagangkan dan digunakan dalam kehidupan sehari–hari serta BPO yang sudah dilarang peredarannya ataupun yang peredarannya masih diperbolehkan tetapi dengan batasan–batasan tertentu; danmengenal bahan pendingin/refrigerant yang ramah lingkungan serta cara mengecek dan melakukan retrofit AC. Yang berdasarkan atas Undang–Undang RI Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2007, tentang Syarat Kompetensi retrofit; Surat Edaran Menteri Dalam Negeri kepada seluruh Kepala Pemerintahan Dareah Tingkat Provinsi dan Kabupeten/Kota dan DPRD Nomor : 003.3/4358/SJ Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Program Perlindungan Lapisan Ozon (PLO);


Sejarah AC (Air Conditioner)


A


wal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.
. Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday
menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie  adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855.
. Willis Haviland Carrierseorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa nyaman.


John Gorrie yang mencetuskan ide pembuatan AC.





Willis Haviland Carrier  seorang Insinyur dari New York Amerika menyempurnakan penemuan dari Dr.John Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di Mineapolis, Minnesota.


Kita harus berterima kasih kepada mereka baik yang menemukan ide sampai yang mengembangkan hingga sekarang, karena jasa mereka kita dapat merasakan udara yang sejuk, dingin dan nyaman, walaupun kita berada di kota-besar yang hawanya kalau siang hari panasnya bukan main.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang belum mengetahuinya..