spider

ANDRIANFALZYAH.BLOGSPOT . GUE BLOG KREATIV DAN INOVATIV

Sabtu, 18 Mei 2013

Keuntungan menggunakan AC Inverter


Jaman sekarang, kalau mau AC (Air Conditioner)  yang hemat listrik, katanya kita harus memilih AC yang berteknologi inverter. Namun, apakah itu inverter? Mari saya coba jelaskan untuk Anda.
Inverter adalah alat yang berkebalikan dengan adaptor. Adaptor, bagi yang belum tahu, berguna untuk mengubah arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC (searah). Contoh sederhana adaptor adalah charger handphone, charger laptop, dll. Sebaliknya, inverter mengubah arus DC menjadi arus AC. Dalam bidang elektro, inverter merupakan aplikasi rangkaian osilator daya.
Lalu mengapa dibutuhkan inverter? Mungkin Anda akan berpikir, “Jika membutuhkan arus AC, ya pakai saja listrik dari jala-jala (PLN).” Di sinilah fitur utama inverter yang membedakannya dari arus AC jala-jala.  Arus AC yang dihasilkan oleh inverter dapat diatur nilai tegangan dan juga frekuensinya. Arus AC jala-jala hanya memiliki tegangan 220 V dan frekuensi 50 Hz. Dengan trafo, tegangannya dapat diubah tetapi frekuensinya tidak bisa.
Kegunaan fitur pengubahan frekuensi oleh inverter dapat kita lihat pada AC (Air Conditioner). AC menggunakan kompresor untuk mendinginkan ruangan. Pada AC tanpa inverter, kompresor ini hanya bisa dijalankan dengan kecepatan penuh, atau tidak dijalankan sama sekali. Jika suhu ruangan terlalu tinggi daripada suhu yang ditetapkan, kompresor dijalankan, jika terlalu rendah, kompresor dimatikan. Kecepatan putar kompresor diatur oleh frekuensi arus bolak-balik yang diberi sehingga arus listrik dari jala-jala hanya bisa memutar kompresor dalam satu kecepatan. Dengan pengaturan frekuensi oleh inverter, kecepatan kompresor bisa diatur sehingga tidak perlu dinyala-matikan, tetapi dijalankan terus dengan kecepatan tertentu (tidak harus kecepatan penuh).
Kompresor yang dijalankan secara konstan mengonsumsi energi lebih kecil daripada kompresor yang dinyala-matikan berulang-ulang kali. Hal ini karena pada saat mulai menyala, kompresor membutuhkan daya sesaat yang besar (bisa ditunjukkan dengan lampu rumah yang berkedip ketika anda menyalakan AC). Maka, AC yang menggunakan inverter bisa lebih hemat daripada AC tanpa inverter.
AC Inverter, berbeda dengan AC Conventional. AC Inverter, seperti istilahnya, menggunakan tambahan Inverter yang bertugas mengatur kecepatan motor dari kompresor untuk menghasilkan suhu yang diinginkan. Jika thermostat mendeteksi suhu ruang lebih panas dari yg kita inginkan, maka compressor akan diatur berputar lebih kuat untuk mengalirkan Freon sehingga didapatkan udara lebih dingin, alias meningkatkan penggunaan listrik. Sebaliknya, jika suhu ruang lebih dingin dari yang diinginkan, maka compressor akan diatur supaya berputar lebih lemah sehingga udara dingin yang disemprotkan AC berkurang, dan demikian pula penggunaan listrik akan berkurang.
Sebaliknya, AC konvensional hanya punya dua kemungkinan, mati atau hidup, jika udara ruang lebih panas dari yang diinginkan, maka compressor hidup, sedang jika lebih dingin, compressor mati.
Demikian kira2 beda AC Inverter dibandingkan AC konvensional.
 Selain untuk AC, inverter juga digunakan untuk aplikasi-aplikasi lainnya. Umumnya digunakan untuk menjalankan alat-alat yang terbuat dari motor elektrik AC (arus bolak-balik), misalkan pompa air. Di dunia industri, istilah inverter biasa mengacu pada alat pengendali motor AC. Sebenarnya alat ini terdiri dari penyearah (mengubah arus AC ke DC) dan inverter (DC ke AC), tetapi biasa satu kesatuannya disebut sebagai inverter.
Beberapa hal yang tidak saya duga:
1.      Harga AC Inverter lebih mahal daripada AC Konvensional. Namun tentu saja hal ini bisa dimaklumi karena diharapkan bisa menghemat listrik dalam jangka panjang.
2.      AC ini membutuhkan pipa khusus, yang lebih tebal dari pipa AC Konvensional. Ini perlu menjadi perhatian, karena hal ini sempat membawa masalah di rumah saya yang sudah tertanam pipa AC Konvensional, sehingga akibatnya saya harus membongkar pipa lama dan menggantinya dengan pipa baru. Alasan yang dikemukakan penjual adalah karena Freon yang digunakan AC Inverter lebih bersifat korosif dibandingkan AC Konvensional, sehingga jika menggunakan pipa AC Konvensional mereka tidak menjamin dalam jangka waktu lama tidak bolong.
3.      Harga Freon R410A yang digunakan pada AC Inverter lebih mahal daripada AC Konvensional, sehingga jangan kaget jika biaya mengisi atau menambah Freonnya jadi lebih mahal.
4.      Proses pendinginan AC Inverter lebih lama daripada AC Konvensional. Ini benar2 diluar dugaan saya, sehingga untuk menikmati dingin yang sama dengan AC Konvensional kita perlu menghidupkan AC Inverter lebih lama.
5.      Terakhir, dan ini yang sama sekali diluar dugaan saya, tingkat kedinginan AC Inverter bisa saya katakan kalau jauh dibandingkan dengan AC Konvensional. Untuk memperoleh kedinginan yg sama selain memerlukan waktu lebih lama, juga saya perlu men’set’ temperature lebih rendah dibandingkan AC Konvensional. Misalnya pada AC Konvensional saya menset temperature 22 derajat Celcius, pada AC Inverter saya harus menset di 16 derajat Celcius. Selisih setting ini, menurut logika saya pada akhirnya mengakibatkan listrik yang digunakan kemungkinan tidak jauh berbeda antara AC Inverter dibandingkan AC Konvensional.

Tips penggunaan pendingin ruangan agar hemat listrik :
  1. Matikan AC ketika tidak ada orang di dalam ruangan dalam waktu yang lama
  2. Jika ruangan hanya ditinggal sebentar dan frekuensi orang yang keluar masuk cukup sering, disarankan AC tetap dinyalakan karena tarikan listrik AC akan cukup tinggi ketika AC dimatikan dan dihidupkan kembali
  3. Pengaturan suhu dalam ruangan sebisa mungkin jangan di angka 18°- 20° Celcius, karena kondisi suhu luar di Indonesia cukup tinggi sehingga sangat amat sulit bagi AC untuk bekerja dan mencapai suhu tesebut. Hal ini akan membuat kompresor AC akan bekerja sangat keras, karena berusaha mencapai suhu tersebut.
    Secara umum, orang Indonesia sudah dapat tidur cukup nyaman dengan suhu 22°- 24° Celcius. Jika AC masih terasa tidak dingin, sebaiknya segera lakukan servis berkala dan pengecekan freon.
  4. Lakukan servis berkala setiap 3-6 bulan sekali agar AC dapat bekerja secara optimal dan efisien.
  5. Gunakan fungsi Timer (Pengatur waktu) yang terdapat pada setiap AC sehingga AC dapat mati secara otomatis jika anda lupa atau tidak sempat mematikannya.
  6. Pastikan ruangan anda tertutup rapat ketika AC dinyalakan, sehingga beban pendinginan lebih ringan dan listrik menjadi lebih efisien.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar