spider

ANDRIANFALZYAH.BLOGSPOT . GUE BLOG KREATIV DAN INOVATIV

Sabtu, 18 Mei 2013

Pngertian ukuran PK (HORSE POWER) pada AC


Untuk mengetahui kompresor 1 PK (atau lainnya), secara fisik agak susah, harus banyak pengalaman. Biasanya hal ini tidak bisa diajarkan secara teori. Saya sendiripun sulit membedakan yang 1/3 PK atau 1/2 PK. Akan tetapi, bila kita bisa melihat katalog, maka kita bisa tahu dari spesifikasinya. (Dengan mengetahui tipe saja, kita bisa mencari datanya di internet.)

Untuk memastikan apakah 1 PK itu 9000 Btuh atau bukan, memang kita harus mengujinya,  Biasanya pengujian berada pada kondisi tertentu (kadang ada standard-nya) sehingga kita bisa mengetahui kapasitas
kompresor tersbut.
Perlu difahami bahwa istilah PK adalah untuk menyatakan seberapa daya input kompresor/sistem tersbut, sedangkan Btuh, adalah istilah (tepatnya satuan) untuk menyatakan kapasitas pendinginan dari kompresor tersbut.
Bila ada yang menyatakan kompresor dengan PK tertentu berbeda Btuh-nya, artinya memang kompresor tersebut kinerjanya (Performance-nya) berbeda. Kadang kondisi pengujiannyapun berbeda. Kalau diminta memilih, maka cari yang Btuh/PK- nya (disebut EER atau COP) yang besar. Selain EER atau COP, perlu juga kita lihat (berdasarkan spesifikasi) jenis kompresornya, apakah untuk temperatur rendah atau untuk temperatur tinggi.
Menentukan panjang dan besar pipa condensor dan evaporator , umpamanya berapa panjang dan ukuran pipa condensor dan evaporator untuk compressor 1 pk etc
Jawab : Ini pertanyaan rada susah karena harus lebih detil, tapi saya coba jawab dengan garis besarnya saja. Karena yang diketahui adalah daya kompresornya (W) maka :
ke-1. Hitung kapasitas pendinginan (Qe), dimana Qe = EER x W
ke-2. maka dapat ditentukan Qe = UAdt, dimana U perpindahan kalor menyeluruh evaporator, A luas permukaan evaporator (bila pipa telanjang biasa maka A = 3,14 x Diameter pipa x panjang Pipa), dT beda temperatur fluida yang didinginkan dengan temperatur evaporasinya.
Dengan mengetahui U dan kondisi kerja sistem kita (tekanan evaporasi, yang menunjukkan temperatur evaporasinya, juga temperatur fluida yang didinginkan,) serta diameter pipa evaporator yang digunakan, maka kita dapat menghitung panjang evaporator.

Hal yang sama bisa kita lakukan untuk kondensor, dimana kita hitung dahulu besar kalor yang dilepas di kondensor (Qc), dimana Qc = HRF x Qe atau bisa juga digunakan Qc = (EER + 1) x W.
HRF adalah Heat rejection Factor, yaitu perbandingan kalor dilepaskan di kondensor dibandingkan dengan kalor diserap di evaporator.

Selanjutnya langka ke-2 digunakan untuk menghitung panjag kondensor.
Persoalan yang seringkali sulit adalah bagaimana menghitung U (baik untuk kondensor maupun evaporator).


=======================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar